Tottenham Akhiri Penantian Panjang
Tottenham Hotspur akhirnya mengangkat trofi Eropa setelah mengalahkan AS Roma 2-1 dalam final Liga Europa 2025 yang digelar di Puskás Aréna, Budapest. Ini menjadi gelar perdana Tottenham di kompetisi Eropa setelah penantian panjang selama hampir dua dekade.
Kemenangan ini bukan hanya membanggakan bagi klub dan fans, tetapi juga menandai awal era baru di bawah kepemimpinan pelatih Ange Postecoglou. Sorotan terhadap konsistensi dan mental juara akhirnya terjawab tuntas oleh skuad muda Tottenham.
Babak Pertama: Tottenham Tampil Agresif
Tottenham langsung tancap gas sejak awal pertandingan. Dengan formasi 3-4-2-1, mereka mendominasi lini tengah dan membangun serangan dari kedua sisi lapangan.
Pada menit ke-14, James Maddison membuka keunggulan lewat tembakan keras setelah menerima umpan dari Brennan Johnson. Gol tersebut memicu sorak sorai ribuan pendukung Spurs yang memadati stadion.
Meski AS Roma berupaya membalas melalui skema serangan balik cepat, pertahanan Tottenham tetap solid. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Babak Kedua: Roma Bangkit, Tapi Spurs Menutup Laga
AS Roma memasukkan Andrea Belotti di babak kedua untuk menambah daya serang. Mereka berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-61 melalui tendangan bebas indah Paulo Dybala.
Namun, kebangkitan Roma hanya berlangsung sebentar. Tottenham kembali unggul di menit ke-78 lewat sundulan Cristian Romero yang menyambut sepak pojok Pedro Porro.
Roma mencoba menekan hingga akhir laga, namun disiplin lini belakang Spurs membuat mereka frustrasi. Skor akhir 2-1 memastikan kemenangan Tottenham.
Fakta Menarik Kemenangan Tottenham
- Trofi Eropa Pertama Sejak 2008
Gelar ini menjadi trofi Eropa pertama yang diraih Tottenham sejak mereka terakhir kali mengangkat Piala Liga Inggris pada 2008. Ini juga menjadi gelar Eropa pertama mereka sepanjang sejarah Liga Europa.
- Cristian Romero Man of the Match
Romero tampil luar biasa di laga final. Selain mencetak gol kemenangan, ia juga menjadi benteng pertahanan yang tak tergoyahkan. UEFA pun menganugerahkan gelar Man of the Match kepadanya.
- Ange Postecoglou Cetak Sejarah
Di musim pertamanya, pelatih asal Australia ini berhasil membawa klub menjuarai kompetisi Eropa. Ia menjadi pelatih non-Eropa pertama yang memenangkan Liga Europa.
Reaksi Pemain dan Pelatih
James Maddison menyebut malam itu sebagai salah satu momen terbaik dalam hidupnya.
“Kami kerja keras sepanjang musim. Hari ini kami buktikan Tottenham bukan lagi tim medioker,” ujar Maddison.
Ange Postecoglou juga mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian timnya.
“Saya hanya ingin membawa klub ini ke level berikutnya. Para pemain saya luar biasa malam ini.”
Alt text: Postecoglou angkat trofi bersama skuad Tottenham
AS Roma Harus Puas Jadi Runner-Up
Meski tampil gigih, AS Roma harus mengakui keunggulan lawan. Gol indah dari Dybala sempat menghidupkan asa, namun lini belakang mereka gagal mengantisipasi bola mati Tottenham.
Daniele De Rossi, pelatih Roma, mengatakan bahwa kekalahan ini akan menjadi pelajaran penting.
“Kami masih muda sebagai tim. Kami akan kembali lebih kuat.”
Tiket Liga Champions dan Laga Super Cup
Dengan kemenangan ini, Tottenham otomatis mendapatkan tiket ke Liga Champions musim depan. Mereka juga akan menghadapi juara Liga Champions dalam ajang UEFA Super Cup 2025.
Kesuksesan ini memberikan sinyal bahwa Tottenham siap bersaing di level tertinggi Eropa, bukan hanya sebagai pelengkap.
Dukungan Suporter dan Pesta di London
Ribuan fans Tottenham bersorak di Budapest dan di London. Di luar stadion Tottenham Hotspur, layar besar dipasang untuk nonton bareng. Setelah peluit akhir, para fans turun ke jalan untuk merayakan kemenangan.
Media sosial pun diramaikan oleh ucapan selamat dari legenda klub seperti Harry Kane, Gareth Bale, hingga eks pelatih Mauricio Pochettino.
Alt text: Fans Tottenham rayakan juara Liga Europa di luar stadion
Statistik Pertandingan Final
-
Penguasaan bola: Tottenham 58% – Roma 42%
-
Tembakan tepat sasaran: Tottenham 5 – Roma 3
-
Pelanggaran: Tottenham 11 – Roma 14
-
Kartu kuning: Tottenham 2 – Roma 3
-
Man of the Match: Cristian Romero
- Baca juga : Tips Mix and Match Pakaian untuk Tampilan Stylish Setiap Hari
Kemenangan Tottenham atas Roma bukan hanya trofi di atas kertas. Ini adalah simbol perubahan besar. Dari klub yang dikenal selalu gagal di saat-saat krusial, kini Tottenham tampil sebagai tim juara yang berani dan percaya diri.
Dengan skuad yang sebagian besar berisi pemain muda, dukungan pelatih yang visioner, dan basis fans yang tak pernah surut, Tottenham tampak siap untuk era baru. Liga Champions menanti. Dan kali ini, mereka datang bukan untuk sekadar numpang lewat.