Program Makan Bergizi Gratis Dimulai di Tangsel: Dukungan Penuh dari Pemkot
CIPUTAT, INFOTANGERANGRAYA – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menunjukkan komitmennya dengan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh pemerintah pusat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi siswa dan siswi di wilayah Tangsel.
Implementasi Awal dan Jangkauan Program
Pada hari pertama pelaksanaannya, program MBG difokuskan di area sekitar 5 kilometer dari dapur umum yang berlokasi di Serpong. Distribusi tahap awal ini dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai langkah awal implementasi program.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdik) Tangsel, Deden Deni, menjelaskan, “Hari ini adalah hari pertama. Semua proses dilakukan oleh Badan Gizi Nasional sambil menunggu petunjuk teknis (juknis) untuk keberlanjutan program, khususnya di sekolah-sekolah lain.”
Fokus Awal pada Sekolah Dekat Dapur Umum
Saat ini, mekanisme MBG masih dijalankan oleh Badan Gizi Nasional, sehingga baru menjangkau 7 sekolah yang berdekatan dengan dapur umum. Salah satunya adalah SDN Lengkong Wetan 1.

Respon Positif dari Siswa dan Target Penerima Manfaat
“Di SDN Lengkong Wetan 1, kurang lebih 500 siswa telah menerima distribusi makanan. Makan siang berjalan sukses. Saya mendapat informasi dari guru bahwa makanan tidak bersisa, yang berarti menu yang disajikan sesuai dengan selera anak-anak,” tambah Deden Deni.
Target penerima program MBG di Tangsel mencapai 235 ribu siswa, mulai dari jenjang TK hingga SMP, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Pemkot Tangsel.
“Kami menunggu arahan lebih lanjut dari BGN. Tentunya, kemasan dan ketentuan lainnya harus seragam sesuai dengan standar yang ditetapkan BGN. Kami berharap arahan tersebut segera kami terima,” ungkapnya.
Variasi Menu dan Standarisasi Gizi
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel, Nindy Sabrina, menjelaskan bahwa pihaknya menyiapkan menu yang bervariasi setiap harinya untuk menghindari kebosanan pada siswa.
“Agar tidak membosankan, kami menyiapkan menu yang berbeda setiap hari selama 22 hari. Menu yang kami buat selalu mengikuti standardisasi gizi yang telah ditetapkan,” kata Nindy.
Pemantauan Gizi dan Higienitas Makanan
Program MBG yang telah dimulai ini menargetkan 7 sekolah, mulai dari SD, SMP, hingga SMA di Kota Tangsel. Menu yang disiapkan dipastikan mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang telah ditentukan oleh ahli gizi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel juga aktif memantau dan memastikan bahwa makanan yang diberikan memenuhi standar higienitas.
“Semuanya sudah diukur dan ada patokannya. Kami memiliki ahli gizi sendiri yang telah menetapkan standar gizi yang harus dipenuhi,” jelasnya.
Penyesuaian Waktu Pemberian Makanan
Nindy menambahkan bahwa survei sebelumnya menunjukkan banyak siswa di Kota Tangsel yang berangkat sekolah tanpa sarapan. Oleh karena itu, makanan dalam program ini akan disalurkan pada saat jam istirahat pertama.
“Kami menyesuaikan jam pemberian makanan. Untuk anak SD kelas 1 sampai kelas 3 yang kadang pulang pukul 10.00 WIB, kami berikan makanan pada pukul 09.00 WIB,” tegasnya.
Pemberdayaan Masyarakat Lokal
Dapur yang digunakan untuk menyiapkan makanan dalam program MBG dirancang untuk melayani dan membuat makanan bagi 3.000 siswa. Lokasinya pun tidak jauh dari sekolah. Program ini juga melibatkan puluhan tenaga kerja yang merupakan warga lokal sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.
“Kami mengupayakan pemberdayaan warga sekitar, baik untuk tenaga kerja di dapur maupun sebagai penyedia bahan baku seperti sayur dan susu,” pungkas Nindy.
Untuk informasi lebih lanjut tentang program-program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di Tangerang Selatan, kunjungi Jagad Adsense.