Langkat – Sebagai bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas III Langkat terus mengembangkan budidaya pertanian di dalam dan luar lingkungan lapas. Pada Rabu (19/2/2025), Lapas Pemuda Langkat kembali melakukan budidaya kelapa hibrida, ubi kayu, dan jagung, yang melengkapi program sebelumnya seperti pembibitan cabai merah, terong, dan pembenihan ikan air tawar.
Meningkatkan Keterampilan dan Kemandirian Warga Binaan
Kasubsi Pembinaan Lapas Pemuda Langkat menginisiasi pemanfaatan lahan dengan menanam berbagai komoditas pertanian, mulai dari sayuran (sawi, terong, cabai) hingga tanaman pangan pokok seperti jagung dan singkong.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan tetapi juga menjadi bagian dari program rehabilitasi dan pembinaan keterampilan bagi warga binaan. Mereka diberikan pelatihan serta pendampingan langsung dari petugas lapas agar memiliki kemampuan bertani yang dapat diterapkan setelah bebas.
Komitmen Lapas Pemuda Langkat terhadap Ketahanan Pangan
Kepala Lapas Pemuda Kelas III Langkat, Raymon Andika Girsang, menegaskan bahwa program pertanian ini merupakan langkah nyata dalam pembinaan karakter dan kemandirian warga binaan.
“Kami tidak hanya fokus pada pembinaan mental dan karakter, tetapi juga ingin memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional,” ujar Raymon.
Ia menambahkan bahwa Lapas Pemuda Langkat juga memperkenalkan konsep pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan. Program ini mendukung ASTA CITA Presiden, 13 Program Akselerasi Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta 21 Arahan Dirjen Pemasyarakatan.
“Melalui pelatihan ini, warga binaan diharapkan memiliki keterampilan yang berguna setelah bebas serta meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya ketahanan pangan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Pengembangan Program di Masa Depan
Ke depan, Lapas Pemuda Kelas III Langkat berencana memperluas cakupan program ini dengan menambah jenis komoditas yang dibudidayakan serta meningkatkan keterlibatan warga binaan dan masyarakat dalam mendukung program ketahanan pangan.
Dengan langkah ini, diharapkan pemanfaatan lahan di lembaga pemasyarakatan dapat semakin optimal dan memberikan manfaat luas, baik bagi warga binaan maupun masyarakat sekitar.